Proses Masuknya Hindhu-Budha di Indonesia dan Teori Masuknya
Assalamualaikum Wr.Wb
Salam Sejahtera
Ok lasung saja siapa sih yang igin mendapat nilai yang sempurna tentu saja semua menginginkanya tapi semua itu tidak didapat begitu saja bukan? semua butuh usaha dan proses yang panjang, kunci mendapat nilai yang sempurna dalah belajar dengan giat dan ulet, maka dari itu saya disini ingin sedikit membatu proses pembelajaran teman-teman semua dengan sedikit ilmu yang telah saya pelajari sebelumnya dijejajang sekolah.
Pada kesempatan kali saya akan membagikan ilmu sedikit yang telah saya pelajari disekolah semoga saja artikel kali benar-benar bermanfaat utuk teman-teman semua. Langsung saja disimak materinya:
Terlibatnya Indonesia dalam perdagangan internasional mengakibatkan terjadinya hubungan perdagangan degan para pedagang dari luar. Hubungan tersebut akhirnya tidak hanya terbatas pada perdagangan tetapi juga kebudayaan. Salah satu diantaranya dalah masuknya kebudayan dari india yang membawa masuk agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha di Indonesia. Akan tetapi, tidak semua budaya india diserap masuk ke indonesia, salah satu alasan adalah masyarakat Nusantara telah memiliki local genius, yaitu keampuan suatu daerah masyarakat untuk menyaring dan mengolah budaya asing yang masuk dan disesuaikan dengan cita rasa setempat. Local genius yang merupakan budaya asli masyarakat Nusantara telah berkembang sebelum kedatangan Denqaruh Hindu-Buddha.
Pada sekitar abad ke-2 sampai 5 Masehi diperkirakan telah masuk pengaruh agama dan budaya Buddha ke kawasan Nusantara. Pengaruh Hindu kemudian menyusul masuk ke Nusantara pada awal abad ke-5 ada beberapa teori tentang proses masuknya budaya Hindu ke Indonesia sebagai berikut:
1. Teori Brahmana
Teori ini menjelaskan bahwa kaum brahmana amat berperan dalam upaya penyebaran budaya Hindu di indonesia. Para brahmana mendapat undangan dari penguasa Nusantara untuk mengukuhkan kedudukannya sebagai raja, memimpin upacara-upacara keagamaan, dan mengajarkan ilmu pengetahuan. Pendukung teori ini adalah J.C. Van Leur.
2. Teori Ksatria
Teori ini mengungkapkan bahwa masuknya agama dan budaya Hindu sebagai peran dari kaum ksatria. Menurut teori ini, di masa lampau di india sering terjadi peperangan antar kerajaan. Para prajurit yang kalah atau jenuh menghadapi perang, lantas melakukan migrasi ke daerah lain dan diantaranya ada yang sampai Indonesia. Mereka kemudian mendirikan koloni-koloni me'lalui penaklukkan. Melalui cara seperti itu, mereka menyebarkan agama dan budaya Hindu di Nusantara. Pendukung teori ini adalah C.C Berg.
3. Teori Waisya
Teori waisya menjelaskan bahwa kaum waisya yang berasal dari kelompok pedagang berperan besar dalam menyebarkan budaya Hindu ke Nusantara. Merekalah yang membawa masuk budaya Hindu sehingga dapat diterima di kalangan masyarakat Nusantara. N.J. Krom adalah pendukung teori waisya ini.
4. Teori Arus Balik
Menurut teori arus balik, budaya Hindu dibawa oleh orang-orang Indonesia sendiri setelah pulang dari belajar agama Hindu di india. Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali untuk menyebarkannya. Pendukung teori arus balik adalah F.D.K. Bosch.
Dari berbagai teori di atas , pada umumnya para ahli cenderung kepada pendapat yang menyatakan bahwa masuknya Hindu ke Nusantara itu dibawa dan disebarluaskan oleh kaum brahmana. Akan tetapi, jalur perdagangan juga mempunyai peranan yang besar dalam proses masuknya budaya Hindu dan Buddha dari india ke Indonesia. Masuknya budaya India ke lndonesia berpengaruh besar bagi bangsa Indonesia di berbagai bidang, yaitu:
a. Bidang bahasa. mulai dikenalnya bahasa Sanskerta dan tulisan Pallawa
b. Bidang seni bangunan, tampak berdirinya bangunan-bangunan bercorak Hindu maupun Buddha, seperti bangunan candi dan prasasti
c. Bidang politik dan pemerintahan, ditandai dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di indonesia
d. Bidang sastra, terlihat dengan munculnya karya-karya sastra bercorak Hindu maupun Buddha Agama dan budaya Hindu-Buddha dibawa ke Nusantara oleh para pedagang dan pendeta dari india atau Cina melalui jalur laut dan jalur darat.
1. Melalui Jalur Laut
Mereka yang datang ke Nusantara melewati jalur laut mengikuti rombongan kapal-kapal para pedagang yang biasa berlalu lalang dalam kegiatan pelayaran dari Asia Selatan ke Asia Timur. Rute perjalanan para penyebar agama dan budaya Hindu-Budha, yaitu dari india menuju Myanmar, Thailand, Semenanjung Malaya, Nusantara, Kamboja, Vietnam, Cina, Korea, dan Jepang.
2. Melalui Jalur Darat
Para penyebar agama dan budaya Hindu-Budha yang menggunakan jalur darat dilakukan dengan menumpang kepada para kafilah melalui jalur jalan sutera, yaitu dari India ke Tibet terus ke utara hingga sampai di Cina, Korea, dan Jepang. Ada juga yang melakukan perjalanan dari india Utara ke Bangladesh, Myanmar, Thailand, Semenanjung Malaya. kemudian berlayar ke Nusantara.
Salam Sejahtera
Ok lasung saja siapa sih yang igin mendapat nilai yang sempurna tentu saja semua menginginkanya tapi semua itu tidak didapat begitu saja bukan? semua butuh usaha dan proses yang panjang, kunci mendapat nilai yang sempurna dalah belajar dengan giat dan ulet, maka dari itu saya disini ingin sedikit membatu proses pembelajaran teman-teman semua dengan sedikit ilmu yang telah saya pelajari sebelumnya dijejajang sekolah.
Pada kesempatan kali saya akan membagikan ilmu sedikit yang telah saya pelajari disekolah semoga saja artikel kali benar-benar bermanfaat utuk teman-teman semua. Langsung saja disimak materinya:
Masuk dan Berkembangnya Agama serta Kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia
Kepulauan Indonesia merupakan wilayah yang subur dan letaknya sangat strategis pada jalur lalu lintas perdagangan dan pelayaran internasional. Sejak abad ke-1 M bangsa Indonesia mula terlibat dalam perdagangan internasional terutama antara India dan Cina. Lalu lintas perdagangan yang ramai menyebabkan munculnya pelabuhan-pelabuhan dagang di Indonesia.Terlibatnya Indonesia dalam perdagangan internasional mengakibatkan terjadinya hubungan perdagangan degan para pedagang dari luar. Hubungan tersebut akhirnya tidak hanya terbatas pada perdagangan tetapi juga kebudayaan. Salah satu diantaranya dalah masuknya kebudayan dari india yang membawa masuk agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha di Indonesia. Akan tetapi, tidak semua budaya india diserap masuk ke indonesia, salah satu alasan adalah masyarakat Nusantara telah memiliki local genius, yaitu keampuan suatu daerah masyarakat untuk menyaring dan mengolah budaya asing yang masuk dan disesuaikan dengan cita rasa setempat. Local genius yang merupakan budaya asli masyarakat Nusantara telah berkembang sebelum kedatangan Denqaruh Hindu-Buddha.
Pada sekitar abad ke-2 sampai 5 Masehi diperkirakan telah masuk pengaruh agama dan budaya Buddha ke kawasan Nusantara. Pengaruh Hindu kemudian menyusul masuk ke Nusantara pada awal abad ke-5 ada beberapa teori tentang proses masuknya budaya Hindu ke Indonesia sebagai berikut:
1. Teori Brahmana
Teori ini menjelaskan bahwa kaum brahmana amat berperan dalam upaya penyebaran budaya Hindu di indonesia. Para brahmana mendapat undangan dari penguasa Nusantara untuk mengukuhkan kedudukannya sebagai raja, memimpin upacara-upacara keagamaan, dan mengajarkan ilmu pengetahuan. Pendukung teori ini adalah J.C. Van Leur.
2. Teori Ksatria
Teori ini mengungkapkan bahwa masuknya agama dan budaya Hindu sebagai peran dari kaum ksatria. Menurut teori ini, di masa lampau di india sering terjadi peperangan antar kerajaan. Para prajurit yang kalah atau jenuh menghadapi perang, lantas melakukan migrasi ke daerah lain dan diantaranya ada yang sampai Indonesia. Mereka kemudian mendirikan koloni-koloni me'lalui penaklukkan. Melalui cara seperti itu, mereka menyebarkan agama dan budaya Hindu di Nusantara. Pendukung teori ini adalah C.C Berg.
3. Teori Waisya
Teori waisya menjelaskan bahwa kaum waisya yang berasal dari kelompok pedagang berperan besar dalam menyebarkan budaya Hindu ke Nusantara. Merekalah yang membawa masuk budaya Hindu sehingga dapat diterima di kalangan masyarakat Nusantara. N.J. Krom adalah pendukung teori waisya ini.
4. Teori Arus Balik
Menurut teori arus balik, budaya Hindu dibawa oleh orang-orang Indonesia sendiri setelah pulang dari belajar agama Hindu di india. Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali untuk menyebarkannya. Pendukung teori arus balik adalah F.D.K. Bosch.
Dari berbagai teori di atas , pada umumnya para ahli cenderung kepada pendapat yang menyatakan bahwa masuknya Hindu ke Nusantara itu dibawa dan disebarluaskan oleh kaum brahmana. Akan tetapi, jalur perdagangan juga mempunyai peranan yang besar dalam proses masuknya budaya Hindu dan Buddha dari india ke Indonesia. Masuknya budaya India ke lndonesia berpengaruh besar bagi bangsa Indonesia di berbagai bidang, yaitu:
a. Bidang bahasa. mulai dikenalnya bahasa Sanskerta dan tulisan Pallawa
c. Bidang politik dan pemerintahan, ditandai dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di indonesia
d. Bidang sastra, terlihat dengan munculnya karya-karya sastra bercorak Hindu maupun Buddha Agama dan budaya Hindu-Buddha dibawa ke Nusantara oleh para pedagang dan pendeta dari india atau Cina melalui jalur laut dan jalur darat.
1. Melalui Jalur Laut
Mereka yang datang ke Nusantara melewati jalur laut mengikuti rombongan kapal-kapal para pedagang yang biasa berlalu lalang dalam kegiatan pelayaran dari Asia Selatan ke Asia Timur. Rute perjalanan para penyebar agama dan budaya Hindu-Budha, yaitu dari india menuju Myanmar, Thailand, Semenanjung Malaya, Nusantara, Kamboja, Vietnam, Cina, Korea, dan Jepang.
2. Melalui Jalur Darat
Para penyebar agama dan budaya Hindu-Budha yang menggunakan jalur darat dilakukan dengan menumpang kepada para kafilah melalui jalur jalan sutera, yaitu dari India ke Tibet terus ke utara hingga sampai di Cina, Korea, dan Jepang. Ada juga yang melakukan perjalanan dari india Utara ke Bangladesh, Myanmar, Thailand, Semenanjung Malaya. kemudian berlayar ke Nusantara.
0 Response to "Proses Masuknya Hindhu-Budha di Indonesia dan Teori Masuknya"
Post a Comment