Perkembangan Kehidupan Masyarakat Purba di Indonesia
Assalamualaikum Wr.Wb
Salam Sejahtera
Ok lasung saja siapa sih yang igin mendapat nilai yang sempurna tentu saja semua menginginkanya tapi semua itu tidak didapat begitu saja bukan? semua butuh usaha dan proses yang panjang, kunci mendapat nilai yang sempurna dalah belajar dengan giat dan ulet, maka dari itu saya disini ingin sedikit membatu proses pembelajaran teman-teman semua dengan sedikit ilmu yang telah saya pelajari sebelumnya dijejajang sekolah.
Pada kesempatan kali saya akan membagikan ilmu sedikit yang telah saya pelajari disekolah semoga saja artikel kali benar-benar bermanfaat utuk teman-teman semua. Langsung saja disimak materinya:
a. Zaman Batu
1) Kehidupan Masyarakat Zaman Batu Tua (Paleolithikum) Zaman Paleolithikum juga disebut dengan zaman batu tua yang tingkat kehidupannya masih sangat sederhana. Pada zaman paleolthikum diperkirakan di Indonesia dihuni oleh manusia kera yang disebut sebagai manusia purba. Dari berbagai penelitian yang dilakukan di Indonesia didapat adanya kelompok manusia dari jenisyang dianggap paling tua yaitu Meganthropus Palaeojavanicus hingga Homo soldensis yang fosilnya banyak ditemukan di sepanjang aliran Sungai bengawan Solo. Penduduk zaman Paleolitikum antara lain:
a) Megantropus Pa/aeojacvanicus: manusia Jawa purba jenis besar.
b) Pithecantropus Erectus: manusia kera yang berdiri-tegak di atas dua kaki. Spesiensi kaki dan tangan mulai jelas, meskipun gaya berjalan masih mirip kera.
c) Pithevantropus Robustus: manusia kera yang kuat (Robustus = kuat). Ciri kehidupan manusia purba pada zaman paleolithikum adalah hidup berpindah-pindah (nomaden), kebutuhan hidup dipenuhi dengan cara berburu menangkap ikan dan mengumpulkan bahan makanan yang diperoleh langsung dari alam. Dengan demikian'kehidupan manusia purba bersifat foog gathering.
Cara berburu antara lain mengejar binatang buruan, denganjebakan (lubang digali, lalu di atas lubang disamarkan dengan daun-daun dengan jerat atau dengan alat lainnya. Tentang kebudayaan kerohanian mereka, tidak dapat dikenali secarajelas. Bukti-bukti untuk itu sangat sedikit, sehingga hanya dapat dikatakan bahwa perkembangan manusia yang disebut Homo Sapiens ini berjalan dengan perkembangan pikiran dan perasaannya. Homo Wajakensis juga manusia jenis Pithecantropus sudah mengenal adat penguburan mayat.
Dari hasil penelitian yang ada manusia purba-yang hidup di zaman ini belum begitu banyak memikirkan tentang keberadaannya dalam kaitannya dengan masa berikutnya. Sehingga untuk mengetahui keadaan mereka para peneliti sejarah berusaha mereka ulang kehidupan mereka berdasarkan peninggalan yang ditemukan secara sederhana. Namun demikian gambaran yang disusun oleh para peneliti sejarah tidak dibuat secara serampangan melainkan dengan memanfaatkan jasa ilmu-ilmu lain untuk membantu merekonstruksi masa itu, antara lain dengan memanfaatkan ilmu arkeologi, geologi, kimiawi, dan geografi.
Hasil kebudayaan atau teknologi yang dihasilkan pada zaman paleolithikum yang ditemukan di wilayah Indonesia dianggap sebagai kebudayaan tertua di Indonesia. Nama kebudayaan disesuaikan dengan daeerah penemuan hasil kebudayaan, yaitu kebudayaan Ngandong, dan kebudayaan Pacitan.
a) Kebudayaan Pacitan, antara lain ditemukan alat berupa kapak genggam dan kapak perimbas oleh Von Koenigswald tahun 1935 di daerah Punung, pacitan, jawa Timur. Selain itu juga ditemukan kapak penetak (Chopper).
b) Kebudayaan Ngandong, antara lain ditemukan alat dari tulang, kapak genggam, alat penusuk dari tanduk rusa, dan ujung tombak. Di dekat Sangiran juga ditemukan alat-alat yang sangat kecil dari batu-batu indah yang dinamakan flakes (serpih bilah).
Terimakasih buat teman-teman semua telah mengunjungi blog saya yang alakadarnya ini, semoga artikel-artikel yang saya buat ini bisa benar-benar bermanfaat untuk teman-teman semua, apabila banyak kekurangan didalamnya mohon dimaafkan.
Salam Sukses..!!
Salam Sejahtera
Ok lasung saja siapa sih yang igin mendapat nilai yang sempurna tentu saja semua menginginkanya tapi semua itu tidak didapat begitu saja bukan? semua butuh usaha dan proses yang panjang, kunci mendapat nilai yang sempurna dalah belajar dengan giat dan ulet, maka dari itu saya disini ingin sedikit membatu proses pembelajaran teman-teman semua dengan sedikit ilmu yang telah saya pelajari sebelumnya dijejajang sekolah.
Pada kesempatan kali saya akan membagikan ilmu sedikit yang telah saya pelajari disekolah semoga saja artikel kali benar-benar bermanfaat utuk teman-teman semua. Langsung saja disimak materinya:
Perkembangan Kehidupan Masyarakat Purba di Indonesia
Berdasarkan Hasil Kebudayaan atau Teknologinya Kehidupan manusia purba dilndonesia berdasarkan hasil kebudayaan atau hasil teknologinya dibedakan menjadi dua zaman, yaitu:a. Zaman Batu
1) Kehidupan Masyarakat Zaman Batu Tua (Paleolithikum) Zaman Paleolithikum juga disebut dengan zaman batu tua yang tingkat kehidupannya masih sangat sederhana. Pada zaman paleolthikum diperkirakan di Indonesia dihuni oleh manusia kera yang disebut sebagai manusia purba. Dari berbagai penelitian yang dilakukan di Indonesia didapat adanya kelompok manusia dari jenisyang dianggap paling tua yaitu Meganthropus Palaeojavanicus hingga Homo soldensis yang fosilnya banyak ditemukan di sepanjang aliran Sungai bengawan Solo. Penduduk zaman Paleolitikum antara lain:
a) Megantropus Pa/aeojacvanicus: manusia Jawa purba jenis besar.
b) Pithecantropus Erectus: manusia kera yang berdiri-tegak di atas dua kaki. Spesiensi kaki dan tangan mulai jelas, meskipun gaya berjalan masih mirip kera.
c) Pithevantropus Robustus: manusia kera yang kuat (Robustus = kuat). Ciri kehidupan manusia purba pada zaman paleolithikum adalah hidup berpindah-pindah (nomaden), kebutuhan hidup dipenuhi dengan cara berburu menangkap ikan dan mengumpulkan bahan makanan yang diperoleh langsung dari alam. Dengan demikian'kehidupan manusia purba bersifat foog gathering.
Cara berburu antara lain mengejar binatang buruan, denganjebakan (lubang digali, lalu di atas lubang disamarkan dengan daun-daun dengan jerat atau dengan alat lainnya. Tentang kebudayaan kerohanian mereka, tidak dapat dikenali secarajelas. Bukti-bukti untuk itu sangat sedikit, sehingga hanya dapat dikatakan bahwa perkembangan manusia yang disebut Homo Sapiens ini berjalan dengan perkembangan pikiran dan perasaannya. Homo Wajakensis juga manusia jenis Pithecantropus sudah mengenal adat penguburan mayat.
Dari hasil penelitian yang ada manusia purba-yang hidup di zaman ini belum begitu banyak memikirkan tentang keberadaannya dalam kaitannya dengan masa berikutnya. Sehingga untuk mengetahui keadaan mereka para peneliti sejarah berusaha mereka ulang kehidupan mereka berdasarkan peninggalan yang ditemukan secara sederhana. Namun demikian gambaran yang disusun oleh para peneliti sejarah tidak dibuat secara serampangan melainkan dengan memanfaatkan jasa ilmu-ilmu lain untuk membantu merekonstruksi masa itu, antara lain dengan memanfaatkan ilmu arkeologi, geologi, kimiawi, dan geografi.
Hasil kebudayaan atau teknologi yang dihasilkan pada zaman paleolithikum yang ditemukan di wilayah Indonesia dianggap sebagai kebudayaan tertua di Indonesia. Nama kebudayaan disesuaikan dengan daeerah penemuan hasil kebudayaan, yaitu kebudayaan Ngandong, dan kebudayaan Pacitan.
a) Kebudayaan Pacitan, antara lain ditemukan alat berupa kapak genggam dan kapak perimbas oleh Von Koenigswald tahun 1935 di daerah Punung, pacitan, jawa Timur. Selain itu juga ditemukan kapak penetak (Chopper).
b) Kebudayaan Ngandong, antara lain ditemukan alat dari tulang, kapak genggam, alat penusuk dari tanduk rusa, dan ujung tombak. Di dekat Sangiran juga ditemukan alat-alat yang sangat kecil dari batu-batu indah yang dinamakan flakes (serpih bilah).
Terimakasih buat teman-teman semua telah mengunjungi blog saya yang alakadarnya ini, semoga artikel-artikel yang saya buat ini bisa benar-benar bermanfaat untuk teman-teman semua, apabila banyak kekurangan didalamnya mohon dimaafkan.
Salam Sukses..!!
0 Response to "Perkembangan Kehidupan Masyarakat Purba di Indonesia"
Post a Comment