Alasan Mengapa Keris Orang Jawa di Letakan di Belakang
Apa yang dibenak kita saat mendengar kata jawa? Tentu akan
teringat orang-orangnya yang ramah dan budaya yang kental. Membahas budaya yang
ada dijawa Memang tidak ada habisnya, dari daerah kedaerah lain memiliki budaya
yang berbeda bahkan berbeda kelurahan saja sudah memiliki budaya yang berbeda
pula.
Selain identik dengan budaya orang jawa juga terkenal dengan
tutur bahasa yang sopan baik dengan orang asing maupun orang terdekatnya, hal
ini sudah melekat pada diri orang jawa sejak kecil. Orang jaw juga terkenal
dengan keramahanya yang cukup mendunia, bahkan orang jawa jika suruh
diam-diaman tidak bisa bahkan dengan orang asing sekalipun.
Terkadang budaya orang jawa Memang sulit kita cerna
mentah-mentah, bahakan orang yang tidak mempelajarinya secara mendalaman akan
menganggap budaya itu cleneh. Ya. Memang begitulah yang dinamakan budaya.
Indonesia memiliki cukup beragam budaya yang ada yang
selayak kita jaga dengan sekuat tenaga. Selain Sang Saka Merah Putih sebagai
lembang negara budaya juga sebagai lembang sebuah negara yang sama-sama harus
dijunjung tinggi-tinggi.
Nah. Pada kesempatan kali ini akan membahas Filosofi Keris
Orang Jawa Diletakan di Belakang, siapa sih yang tidak kenal keris? Dari sejak
sekolah dasar pasti kita mempelajar ini dalam pelajaran IPS. Tidak hanya orang
jawa saja yang mempunyai keris namun beberapa daerah juga memunyai keris
seperti pulau Sumatra juga mempunyai keris, namun dengan bentuk dan motif yang
berbeda.
Keris merupakan lima benda pusaka yang harus dimiliki oleh orang
pada zaman dahulu, dari kelima pusaka itu keris menjadi bagian pertaman yang
disusul oleh wisma (rumah), turangga (kuda), wanita (istri), dan kukila
(burung).
Setiap bentuk pada keris memiliki identitasnya
masing-masing. Misalnya dalam keris berlekuk dhapur cengkrong, keris berbentuk
luk satu (satu lekukan), memiliki makna agar pemiliknya bersikap dan berwatak
sederhana. Bentuk jangkung, keris berbentuk luk tiga, bermakna dalam hidup
tidak perlu khawatir karena sudah ada yang menghidupi. Harapannya agar sang
pemilik dapat bersikap semeleh dan sumarah, mampu berserah diri pada Tuhan.
Keris Sebagai Lambang:
Keris juga digunakan sebagai pusaka keluarga, simbol status,
ataupun simbol yang diturunkan dari ayah ke anak sebagai perwujudan keberadaan
suatu garis keturunan. Cotoh pada pada kasultanan Yogyakarta dapat kita temui
keris Kangjeng Kiai Ageng Kopek yang hanya boleh dikenakan oleh Sultan, juga
keris Kangjeng Kiai Joko Piturun yang diberikan Sultan hanya kepada seseorang
yang beliau tunjuk sebagai pewaris tahta. Keris telah diakui oleh UNESCO
sebagai warisan budaya dunia sejak tahun 2005.
Lalu kenapa keris orang jawa diletakan dibelakang? Hal ini
karenakan orang jawa cukup pantang untuk menampakan kesaktian yang ia miliki,
hal ini menandakan kesaktian bukanlah salah satu peran yang paling penting
dalam kehidupan manusia. Tidak hanya itu penatang menampakan kesaktian juga
akan berdampak positif bagi orang itu sendiri salah satunya akan mempunyai
teman-teman yang banyak.
Sebenarnya, keris bukan termasuk dalam kategori senjata
melainkan pusaka. Namun bagaimana pun pusaka tersebut bisa berbahaya dalam
keadaan kepepet. Selain itu adapun faktor yang lain yang mempengaruhi kenapa
keris orang jawa ada dibelakang.
1. Kenyaman
Jalan bungkuk saat berjalan didepan orang sudah menjadi
trasidi sejak dahulu samapai sekarang terlebih dihadapan orang yang lebih tua,
hal ini juga yang mempengaruhi keris diletakan dibelakang supaya saat berjalan
membungkuk tidak terganggu. Begitu juga dikerajaan yang setiap prajuti akan menghadap
rasa dengan posisi membungkuk, dalam kerajaan keris berda dibelakang juga
menandakan kepatuhanya seorang prajurit kepada sang raja.
2. Kesopanan
Orang jawa memanglah terkenal dengan sopan satunnya kepada
orang lain seperti yang telah kita singgung sebelumnya. Hal ini juga
mempengaruhi kenapa keris berada dibelakang, penyabanya agar lawan bicara tidak
melihat pusaka/senjata yang dibawanya. Melihatkan senjata kepada lawan
bicaranya bisa menjadi sebuah kesombongan ataupu intimindasi (ancaman) yang
manjadikan mengurangi rsa hormat kepada orang lain.
Nah itulah mengapa keris orang jawa terletak dibagian
belakang. Kita sebagai golongan muda sudah sepatunya untuk menjaga budaya yang
telah ada, agar kita tetap menjadi simbol khusunya yang akan menambah derajat
indonesia dimata dunia. Tetap menghargai budaya orang lain sejatinya yang
dinamakan budaya memiliki filosofi yang cukup baik jika dipahami dengan
sungguh-sungguh, baik untuk semama mahkluk maupu kepada sang pencipta alam.
Salam Budaya!
0 Response to "Alasan Mengapa Keris Orang Jawa di Letakan di Belakang"
Post a Comment