Kehidupan Masyarakat Zaman Batu Madya (Mesolithikum)

Assalamualaikum Wr.Wb
Salam Sejahtera
Ok lasung saja siapa sih yang igin mendapat nilai yang sempurna tentu saja semua menginginkanya tapi semua itu tidak didapat begitu saja bukan? semua butuh usaha dan proses yang panjang, kunci mendapat nilai yang sempurna dalah belajar dengan giat dan ulet, maka dari itu saya disini ingin sedikit membatu proses pembelajaran teman-teman semua dengan sedikit ilmu yang telah saya pelajari sebelumnya dijejajang sekolah.

Pada kesempatan kali saya akan membagikan ilmu sedikit yang telah saya pelajari disekolah semoga saja artikel kali benar-benar bermanfaat utuk teman-teman semua. Langsung saja disimak materinya:


Kehidupan Masyarakat Zaman Batu Madya (Mesolithikum)

Kehidupan manusia purba pada zaman mesolithikumtidak jauh berbeda dengan zaman paleolithikum, yaitu berburu dan meramuserta menangkap ikan. Pada zaman ini hidup suku-suku purba di Indonesia antara lain dihuni oleh manusia jenis Melanesoid yang sezaman dengan Semang (Malaya), Aeta (Filipina), Sakai (Siak) dan Aborigin (Australia). Kebanyakan hidup di gua-gua, di tepi pantai atau di ceruk-ceruk pegunungan. Tempat tinggal berupa gua/ceruk dapat dilihat pada roche shelter dan abris sous roche (gua di bawah bukit karang). Di Sumatra Timur ditemukan tempat yang penuh dengan sampah dapur manusia purba yang dikenal dengan sebutan kjokkenmondinger yang menggunung dan panjang. Dari penemuan ini sangat mungkin merupakan peninggalan manusia yang dahulunya ada di pantai tersebut.

Kehidupan Masyarakat Zaman Batu Madya (Mesolithikum)


Pola hidup merupakan masih nomaden, berpindah-pindah. Kebudayaan yang dihasilkan orang zaman ini lain Kapak Sumatra atau Kapak Genggam, pable culture (terbuat dari batu kali, bundar, dikerjada pada satu sisi, yang ditajamkan dengan jalan menggosok-gosokan dengan benda keras lainnya) dan alat-alat dari tulang belulang. Dismaping itu juga dihasilkan flakes, yaitu aIa-alat yang kecil ukurannya berbentuk geometris (ada yang segi tiga, trapesium, jajaran genjang) dari bahan batru kalsedon, batu tapis dan batu obsidan. Salah satu sisi diasah, bentuk runcing atau bergerigi, dan digunakan sebagai mata panah atau mata tombak. Kapak genggam yang ditemukan pada zaman mesoiithikum disebut dengan pebble atau kapak genggam Sumatra (Sumatralith). Satu kapak aneh yang dihasailkan pada zaman ini bernama Bache coune (kapak pendek).

Pada masa in diperkirakan telah ada pula sistem kepercayaan yang dapat dilihat dari peninggalannya yang berupa gambar tapak tangan yang ditemukan di Gua Leang-Leang di Sulawesi Selatan. Gambar telapak tangan berwarna merah, yang digambarkan sebagai tanda ucapan dan penghormatan tehadap arwah roh nenek moyang. Sehingga selain dilihat sebagai unsur kepercayaan juga unsur seni masa itu. Sebagai kesimpulan, cara meninggalkan masa lalu manusia pada masa itu ke generasi berikutnya sedikit banyak sudah terpikirkan pada zaman batu madya ini, berdasarkan hasil-hasil peninggalan yang ditemukan saat ini, hanya saja pemikiran tentang hal itu masih sangat terbatas.


Terimakasih buat teman-teman semua telah mengunjungi blog saya yang alakadarnya ini, semoga artikel-artikel yang saya buat ini bisa benar-benar bermanfaat untuk teman-teman semua, apabila banyak kekurangan didalamnya mohon dimaafkan.
Salam Sukses..!!

0 Response to "Kehidupan Masyarakat Zaman Batu Madya (Mesolithikum)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel