Pertempuran di Surabaya
Assalamualaikum Wr.Wb
Salam Sejahtera
Ok lasung saja siapa sih yang igin mendapat nilai yang sempurna tentu saja semua menginginkanya tapi semua itu tidak didapat begitu saja bukan? semua butuh usaha dan proses yang panjang, kunci mendapat nilai yang sempurna dalah belajar dengan giat dan ulet, maka dari itu saya disini ingin sedikit membatu proses pembelajaran teman-teman semua dengan sedikit ilmu yang telah saya pelajari sebelumnya dijejajang sekolah.
Pada kesempatan kali saya akan membagikan ilmu sedikit yang telah saya pelajari disekolah semoga saja artikel kali benar-benar bermanfaat utuk teman-teman semua. Langsung saja disimak materinya:
Pertempuran di Surabaya
Pertempuran di Surabaya dimulai pada tanggal 25 Oktober 1945
ketika Brigjen A.W.S Mallaby mendarat di Surabya. Kedatangan mereka diterima
pihak pemerintah Indonesia di Jawa Timur (Gubernur Jawa Timur R.M.T.A Suryo)
dengan perasaan curiga.
Pada tanggal 26 Oktober 1945 pasukan Sekutu di bawah
pimpinan Kapten Shaw melakukan penyerangan ke penjara Kalisosok. Mereka membebaskan
Kolonel Huiyer (seorang kolonel Angkatan Laut Belanda) dan kawan-kawannya. Pada
tanggal 27 Oktober 1945 dengan pesawat terbang, pasukan Sekutu menyebarkan
pamflet-pamflet yang berisi perintah agar rakyat Surabaya dan Jawa Timur menyerahkan senjata-senjatanya yang dirampas dari
Jepang. Pada tanggal 29 Oktober 1945 beberapa objek vital yang telah diduduki
pasukan Sekutu berhasil direbut kembali oleh para pemuda.
Pada tanggal 30 Oktober 1945 dalam pertempuran di Jembatan
Merah, para pemuda menuntut pasukan Mallaby menyerah. Akan tetapi, Mallaby
tidak bisa menerima tuntutan itu sehingga terjadilah insiden antara para pemuda
Indonesia dan pasukan Sekutu. Dalam insiden ini akhinya Mallaby terbunuh. Pada
tanggal 31 Oktober 1945 Jenderal Christison, panglima AFNE memperingatkan
kepada rakyat Surabaya agar mereka menyerah, apabila tidak mereka akan
dihancurieburkan. Rakyat Surabaya tidak dapat memenuhi tuntutan Christison.
Pada tanggal 9 November 1945 pihak Inggris mengeluarkan utimatum kepada rakyat
Surabaya yang isi dan maknanya dirasakan sangat menghina martabat serta harga
diri bangsa Indonesia, Berikut adalah isi pokok ultimatum tersebut.
1. Pihak Inggris ingin menuntut balas atas kematian Mallaby
yang dianggap menjadi tanggung jawab rakyat Surabaya.
2. Menginstruksikan agar semua pemimpin Indonesia dan kepala
pemerintah harus melaporkan diri pada tempat dan waktu yang telah ditentukan
dengan meletakkan tangan mereka di atas kepala dan kemudian menandatangani
dokumen yang telah disediakan sebagai tanda menyerah tanpa syarat.
3. Bagi para pemuda Indonesia yang bersenjata diharuskan
imenyerahkan senjatanya dengan berbaris dan membawa tanda bendera putih.
Di bawah pimpinan Gubermur Suryo dan Sutomo (Bung Tomo),
rakyat Surabaya tidak mau menyerahkan sejengkal tanah pun kepada tentara
Sekutu. Pada tanggal 10 November 1945 terjacilah pertempuran sengit antara
pasukan Sekutu dan pejuang Indonesia. Pasukan Sekutu dengan peralatan perang
yang canggih berusaha menggempur pertahanan pejuang Indonesia.
Sepanjang pertempuran, semangat juang bangsa Indonesia terus
dibakar oleh pemimpin perjuangan rakyat Surabaya yaitu Bung Tomo. Dengan
suaranya yang lantang, Bung Tomo membakar semangat dan berseru, "Maju
terus pantang mundurl! Allahu Akbar! Allahu Akbar" Suara Bung Tomo ini
terdengar pula melalui radio-radio.
Pertempuran Surabaya tanggal 10 November 1945 ini merupakan
lambang keberanian dan kebulatan tekad bangsa Indonesia untuk mempertahankan
kemerdekaan serta membela tanah air Indonesia dari segala bentuk penjajahan. Peristiwa
10 November itu sampai sekarang diperingati sebagai hari Pahlawan oleh seluruh
bangsa Indonesia.
Terimakasih buat teman-teman semua telah mengunjungi blog saya yang alakadarnya ini, semoga artikel-artikel yang saya buat ini bisa benar-benar bermanfaat untuk teman-teman semua, apabila banyak kekurangan didalamnya mohon dimaafkan. Agar tidak ketinggalan artikel selanjut silahkan berlanggan Via email secara gratis.
Salam Sukses..!!
0 Response to "Pertempuran di Surabaya"
Post a Comment