Perjuangan Raden Ajeng Kartini dan Dewi Sartika
Assalamualaikum Wr.Wb
Salam Sejahtera
Ok lasung saja siapa sih yang igin mendapat nilai yang sempurna tentu saja semua menginginkanya tapi semua itu tidak didapat begitu saja bukan? semua butuh usaha dan proses yang panjang, kunci mendapat nilai yang sempurna dalah belajar dengan giat dan ulet, maka dari itu saya disini ingin sedikit membatu proses pembelajaran teman-teman semua dengan sedikit ilmu yang telah saya pelajari sebelumnya dijejajang sekolah.
Pada kesempatan kali saya akan membagikan ilmu sedikit yang telah saya pelajari disekolah semoga saja artikel kali benar-benar bermanfaat utuk teman-teman semua. Langsung saja disimak materinya:
Raden Ajeng Kartini
Raden Ajeng Kartini adalah putri Bupati Jepara (Raden Mas
Ario Sosroningrat). Raden Ajeng Kartini lahir di Mayong. Jepara, Jawa Tengah
pada tanggal 21 April 1879. R.A. Kartini adalah pelopor emansipasi wanita
Indonesia. Kartini bercita-cita mengangkat derajat kaum wanita Indonesia
melalui pendidikan agar mereka mendapat hak dan kecakapan yang samaa dengan
kaum pria. Keinginannya untuk melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi
tidak diizinkan orang tuanya.
Pada tahun 1903 Kartini dinikahkan oleh ayahnya dengan Raden
Adipati Joyodiningrat (bupati Rembang). Suami Kartini memberi kebebasan kepada
Kartini untuk mendirikan sekolah wanita di berbagai tempat. Usaha yang
dilakukan Kartini tersabut tidak berlanjut karena Kartini meninggal pada
tanggal 17 September 1904 dalam usia 25 tahun saat melahirkan putranya.
Cita-cita Kartini tersebut diteruskan oleh saudara, teman,
dan kerabatnya. Kumpulan Surat Kartini yang ditulis sewaktu hidup dibukukan dan
diterbitkan oleh Abendanon menjadi sebuah buku berjudul Habis Gelap Térbitlah
Terang. Surat-surat Kartini térsebut diterjemahkąn oleh Agnes L. Symmers ke
dalam bahasa Inggris. Surat-surat tersebut berisi pemikiran Kartini mengenai
pendidikan kaum wanita.
Dewi Sartika
Dewi Sartika lahir di Bandung pada tanggał 4 Desember 1884.
Dewi Sartika adalah putri dari Raden Somanagara, seorang pejuang dari Jawa
Barat. Dewi Sartika dikenal sebagai tokoh perintis pendidikan untuk kaum
wanita. Cita-cita Dewi Sartika sama dengan cita-cita Kartini, yaitu memajukan
kaum wanita Indonesia.
Pada tahun 1904 Dewi Sartika membuka sekolah untuk perempuan
yang bernama Sakola Istri. Pada tahun 1914 nama Sakola lstri berubah menjadi
Sakoła Kautaman Istri. Di sekolah tersebut Dewi Sartika berusaha mendidik anak
gadis agar kelak menjadi ibu rumah tangga yang rajin, luwes, dan terampil. Dewi
Sartika meninggail di Tasikmalaya pada tanggal 11 September 1947.
Terimakasih buat teman-teman semua telah mengunjungi blog saya yang alakadarnya ini, semoga artikel-artikel yang saya buat ini bisa benar-benar bermanfaat untuk teman-teman semua, apabila banyak kekurangan didalamnya mohon dimaafkan.
Salam Sukses..!!
0 Response to "Perjuangan Raden Ajeng Kartini dan Dewi Sartika"
Post a Comment