Perjuangan Kapitan Patimura dan Ryanku Imam Bonjol
Assalamualaikum Wr.Wb
Salam Sejahtera
Ok lasung saja siapa sih yang igin mendapat nilai yang sempurna tentu saja semua menginginkanya tapi semua itu tidak didapat begitu saja bukan? semua butuh usaha dan proses yang panjang, kunci mendapat nilai yang sempurna dalah belajar dengan giat dan ulet, maka dari itu saya disini ingin sedikit membatu proses pembelajaran teman-teman semua dengan sedikit ilmu yang telah saya pelajari sebelumnya dijejajang sekolah.
Pada kesempatan kali saya akan membagikan ilmu sedikit yang telah saya pelajari disekolah semoga saja artikel kali benar-benar bermanfaat utuk teman-teman semua. Langsung saja disimak materinya:
Kapitan Pattimura atau Thomas Matullesy
Kapitan Patimura nama astinya adalah Thomas Matullesy.
Kapitan Pattimura dilahirkan pada tahun 1783 di Hiria, Pulau Saparua, Maluku.
Nama Kapitan Pattimura merupakan nama gelar mewarisi geilar dari moyangnya.
Paca tanggal 15 Mei 1817, pasukan Pattimura mengadakan penyerbuan ke Benteng
Duurstede. Dalam penyerangan tersebut, Benteng Duurstede dapat diduduki oleh
pasukan Pattimura, bahkan residen Van den Bergh beserta keluarganya tewas.
Tentara Belanda yang tersisa dalam benteng tersebut
menyerahkan diri. Dalam penyerbuan itu, Pattimura dibantu oleh Anthonie
Rheebok, Christina Martha Tiahahu, Philip Latumahina, dan Kapitan Said Printah.
Tuanku Imam Bonjol
Tuanku Imam Bonjol lahir pada tahuni 1772 di Tanjung Bunga,
Pasaman, Sumatra Barat. Nama asli Tuanku Imam Bonjol adalah Peto Syarit. Namun,
Tuanku Imam Bonjol lebih dikenal dengan Nama Muhammad Shahab. Karena ia.
bertempat tinggal di daerah Bonjol (Sumatra Barat) sehingga disebut sebagai
Imam Bonjol.
Di Minangkabau, Sumatra Barat pada abad ke-19 terjadi
perselisihan paham antara kaum Padri dan kaum Adat. Kaum Padri adalah kaum
ulama, sedangkan kaum Adat adalah golongan yang sudah memeluk agama lslam,
tetapi masih melakukan adat istiadat kuno.
Terjadinya Perang Padri pada awalnya karena adanya
perselisihan paham antara kaum Adat dan kaum Padri. Kedua kaum tersebut tidak
sepakat mengenai pelaksanaan ajaran lslam. Kaum Padri ingin melaksanakan ajaran
Islam secara murni dan tidak terpengaruh adat, sedangkan kaum'Adat berpendapaf
sebaliknya. Kedua kaum tersebut saling mempertahankan pendapatnya sehingga
terjadi pertkaiąn.
Adanya perselisihan:kedua kaum tersebut dimanfaatkan oleh
Belanda untuk merebut Sumatra Barat dengan politik adu domba. Beianda membantu
kaum Adat untuk menghadapi kaum Padri. Dalam perkembangan setanjutnya kedua
kaum tersebut menyadari bahwa persellsinan tersebut hanya akan menguntungkan
Belanda, kemudian kaum Padri dan kaum Adat bersatu melawan Belanda. Pertahanan
kaum Padri dipusatkan di Bonjol. Namun, karena taktik licik Belanda pada
tanggal 25 Oktober 1837 imam Bonjol berhasil ditangkap dan ditahan. Imam Bonjoł
diasingkan ke Cianjur, kemudian ke Ambon, dan terakhir ke Manado. Imam Bonjol
wafat pada tanggal 6 November 1864 dan dimakamkan di desa Pineleng, Manado,
Suiawesi Utara.
Terimakasih buat teman-teman semua telah mengunjungi blog saya yang alakadarnya ini, semoga artikel-artikel yang saya buat ini bisa benar-benar bermanfaat untuk teman-teman semua, apabila banyak kekurangan didalamnya mohon dimaafkan.
Salam Sukses..!!
0 Response to "Perjuangan Kapitan Patimura dan Ryanku Imam Bonjol"
Post a Comment