Bentuk Pengendalian Sosial
Assalamualaikum Wr.Wb
Salam Sejahtera
Ok lasung saja siapa sih yang igin mendapat nilai yang sempurna tentu saja semua menginginkanya tapi semua itu tidak didapat begitu saja bukan? semua butuh usaha dan proses yang panjang, kunci mendapat nilai yang sempurna dalah belajar dengan giat dan ulet, maka dari itu saya disini ingin sedikit membatu proses pembelajaran teman-teman semua dengan sedikit ilmu yang telah saya pelajari sebelumnya dijejajang sekolah.
Pada kesempatan kali saya akan membagikan ilmu sedikit yang telah saya pelajari disekolah semoga saja artikel kali benar-benar bermanfaat utuk teman-teman semua. Langsung saja disimak materinya:
Bentuk Pengendalian Sosial
Pengendalian sosial yang ada di masyarakat ada 7 antara lain sebagai berikut:a. Cemcohan
Cemoohan atau ejekan dapat dirasakan menyakitkan bagi orang yang menerimanya, terasa lebih kejam dari hukuman penjara, sehingga dengan cemoo-han warga dapat menyadari kesalahannya dan kembali kepada hilai dan norma yang sewajamya. Cemoohan atau ejekan merupakan salah satu cara atau bentuk pendidikan sosial yang tidak menggunakan kekerasan (persuasif).
Contoh: ada seorang gadis dan seorang pemuda yang bepacaran terlalu akrab atau berlebihan,
maka ketika masyarakat mencemoohnya sebegai perilaku menyimpang pemuda dan gadis tersebut
merasa malu dan menghindar dari periaku yang permah dialami. Cemoohan yang dilakukan oleh masyarakat dapat membuat orang yang melakukan penyimpangan menyadari kesalahannya dan kembali mematuni nilai dan norma yang berlaku.
b. Gosip atau desas desus
Gosip atau desas-desus merupakan berita yang disebarkan secara cepat, baik melalui media massa atau mulut kemulut. Isi gosip tidak selalu benar, namun berpengaruhterhadap yang terpenting
adalah membuat orang sadar akan perbuatan dan kembali mematuhi norma dan nilai di masyarakat
desas-desus merupakan pengendalian sosial yang bersifat persuasiíf. Desas-desus dapat menyebartan
menyebarkan rasa malu bagi pelaku penyimpang.
contoh: Masyarakat menggosipkan bahwa ada seorang gadis A telah hamil sebelum menikah, karena pergaulan terialu dekat dengarn pemuda B. Gosip telah tersebar di masyarakat, padahal gadis tersebut tidak hamil. Karena gosip tersebut, maka si gadis menjadi ati-hati dan tidak mau terjerumus ke perbuatan yeng tidak baik. Jadi gasip yang muncul di masyarakat dapat menyadarkan gadis A dan pemuda B untuk mematuhi norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, dan.mereka merasa takut atau malu digosipkan.
c. Ostrasisme
Ostrsisme yaitu keadaan di mana orang boleh bekerja sama atau membiarkannya hidup dan bekerja dalam kelompok itu, tetapi tak seorang pun yang mau berbicara dengannya, bahkan menegur pun tidak. Orang yang menerima perlakuan 0strasisme pasti merasa tidak enak dan menderita, karena tidak seorang pun mau berbicara kepadnya. Keberadaannya di dalam kelompok seakanakan dianggap tidak ada. Dengan adanya ostrasisme tersebut akhirnya seseorang dapat sadar dan kembali mamatuhi nilai dan norma kelompok atau masyarakanya.
d. Fraudulens
Fraudulens merupakan pengendalian sosial yang umumnya terdapat pada anak kecil (anak-anak), yaitu dengan mencari bantuan atau becking ketika bertengkar, sehingga pihak lawan tidak mau melakukan perbuatan yang menentangnya.
Contoh: Ada 2 orang anak kecil hendak berkelahi yaitu indra dan Andi. Jika indra lebih lemah dari pada Andi maka indra mengancam Andi bahwa dia mempunyai kakak yang berani dan dapat mengałahkan Andi.
e. Teguran
Teguran dapat dilakukan dengan perkata secara langs atau tidak langsung melaluitulisan. Dengan teguran seseorang dapat menyadari kesalahannya dan segera memperbaiki dirinya.
contoh: Seorang siswa A kedapatan oleh gununya menyontek kemudian guru menegumya agar tidak lagi melakukan ertbustan sepeni itu Dengan teguran seper tersebut, maka siswa-siswa yang liainnya akan mematuhi aturan karena khawatir mendapat teguranjuga.
f. Intimidasi
lntimidasi yaitu dengan cara paksaan atau menakut-nakuti. Intimidasi dilakukan biasa dilakukan dengan ancaman kejiwaan koiogis), sehingga orang menjadi takut untuk melakukan penyimpangan
terhadap nilai dan norma yang berlaku.
Contoh: Seorang pekerja di sebuah perusahaan malas bekerja. Atasannya mengancam kalau
malas bekerja ia akan dipecat dari pekerjaannya. Karena takut dipecat, ia menjadi lebih rajin.
g. Pendidikan
Pendidikan, baik yang diakukan di sekolah maupun di luar sekolah marupakan salah satu cara pengendalian sosial yang telah melembaga di masyarakat.Dengan pendidikan masyarakat cibimbing untuk menmatuhi nilaj-nilai d noma-norma masyarakat, sehingga mereka tidak melakukan perilaku menyimpang.
0 Response to "Bentuk Pengendalian Sosial"
Post a Comment