Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia Sebelum Mengenal Tulisan

Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia Sebelum Mengenal Tulisan


  a. Sistem  Kemasyarakatan
       Ketika  manusia  hidup  bercocok  tanam  dan  jumlahnya  bertambah  besar,  sistem kemasyarakatan  mulai  tumbuh. Gotong royong  dirasakan  sebagai  kewajiban  yang  mendasar  dalam menjalani   kegiatan  hidup,  contohnya  seperti  menebang  hutan,  menangkap  ikan,  menebar  benih, dan  lain-lain.  Sistem  kegotong-royongan,  kekeluargaan,  kerjasama dan musyawarah  merupakan  cara  pengambilan  keputusan  yang  tepat dimasa lalu.
 
  b. Sistem Pertanian
          Sistem  persawahan  mulai  dikenal  bangsa  Indonesia  sejak  zaman  neolitikum,  yakni  sejak  manusia menetap  secara  permanen (sedenter).  Mereka  terdorong  untuk  mengusahakan  sesuatu  yang  menghasilkan (food producing). Cara yang dijadikan mata pencaharian masyarakat dimasa lampau, terbagi tiga yaitu:
       1. Beladang 
           Sistem ini dilakukan dengan membuka hutan dan ditanami tumbuhan yang bermanfaat. Sistem ini juga sering disebut ladang berpindah dikarenakan setelah beberapa kali ditanami, kesuburan mulai berkurang mereka akan mencari lahan yang baru untuk bercocok tanam.
       2. Tegalan 
           Merupakan cara bercocok tanam dilahan yang kering dan sifatnya tetap, Contohnya ditanami makan pokok sehari-hari.
       3. Bersawah
           Dengan sistem bersawah sekalipun sederhana, mereka sudah memikirkan pengelolahan sawah yang intensif melalui progam panca usaha tani (pemilihan bibit unggul, pengolahan tanah, irigasi, pemupukan, dan pemberantasan hama)

  c. Organisasi  Sosial
        Sebagai  makhluk  sosial,  manusia  tidak  akan  dapat  hidup  sendiri  tanpa  kelompok masyarakat.  Kelompok  masyarakat  itu  lebih  dikenal  dengan  sebutan suku.
     Nenek  moyang  kita  hidup  berkelompok.  Mereka  bersepakat  untuk  hidup  secara bersama,  hidup  gotong  royong,  dan  demokratis.   Mereka memilih  seorang  pemimpin  yang dianggap  dapat  melindungi  masyarakat  dari  berbagai  gangguan  termasuk  gangguan  roh sehingga  seorang  pemimpin  dianggap  memiliki  kesaktian  lebih.

  d. Sistem Bahasa
      Menurut  H.Kern,  bahasa Austronesia  yang  sampai  ke  Indonesia  ini  berasal  dari  daerah  Campa,  Vietnam,  Kamboja,  dan  sekitarnya.  Bahasa  ini  digunakan  oleh  masyarakat  sebagai  alat  komunikasi  antara  warga  yang  satu  dengan  warga  yang  lainnya. Bahasa yang  tersebar  diseluruh  wilayah  Indonesia  itu  termasuk  dalam  satu  rumpun  bahasa, yaitu  rumpun  bahasa  Melayu  Austronesia  atau  bahasa  Melayu  kepulauan  Selatan.

  e. Kemampuan  Berlayar
     Sejak  awal  masehi,  bangsa  Indonesia  sudah  mulai berkiprah  dalam  jalur  perdagangan  internasional. Kemampuan  berlayar  sudah  dialami  cukup  lama  oleh  bangsa  Indonesia,  kenyataan  ini dilatar  belakangi  oleh  cara  kedatangan  nenek  moyang  bangsa  Indonesia  dari  dataran  Asia.  Dan kemampuan  itu  terus  berkembang   di tanah  yang  baru,  mengingat  kondisi  geografis  Indonesia yang  terdiri  dari  pulau-pulau.
    Bukti  adanya kemampuan  dan  kemajuan  berlayar  tersebut  terpahat  pada  relief  Candi  Borobudur  yang berasal  dari  abad  ke-8.  Relief  tersebut  melukiskan  tiga  jenis  perahu,  yaitu
      1.  perahu  besar  yang  bercadik.
      2.  perahu  besar  yang  tidak  bercadik,  dan
      3.  perahu  lesung.

  f. Sistem Kesenian
     Masyarakat  pra-sejarah  telah  mengenal  kesenian  sebagai  hiburan  untuk  mengisi  waktu  senggang. Waktu  senggang  itulah  yang  mereka  pergunakan  untuk  mewujudkan  dan  menyalurkan  jiwa  seni mereka  seperti  seni  mebuat  batik,  membuat  gamelan, seni  wayang  dan  lain-lain.  Akan  tetapi  seni wayang  biasanya  dipertunjukan  setelah  panen  dengan  lakon  cerita  tentang  kehidupan   alam sekitar mereka.

  g. Sistem  Ekonomi
     Masyarakat  pada  setiap  daerah  tidak  dapat  memenuhi  seluruh  kebutuhan  hidupnya,  untuk itu  mereka  menjalin  hubungan  perdagangan  dengan  daerah-daerah  lainnya.  Hubungan  perdagangan yang  mereka  kenal  pada  saat  itu  adalah  system  barter,  yaitu  pertukaran  barang  dengan  barang.

  h. Sistem Kepercayaan
     Pada masa berbur dan mengumpulkan makanan masyarakat indonesia telah mengenal sistem kepercayaan, hal ini dibuktikan lukisan dinding Gua di Sulawesi Selatan. Kepercayaan masyarakat Indonesia pada masa lalu adalah kepercayaan terhadap nenek moyang, kepercayaan tersebut terus berkembamg.

  i. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
      Masyarakat terdahulu telah mengenal dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebelum masuknya Hindu-Budha. Masyarakat telah menggunakan angin musim untuk berlayar dan berdagang, juga mengenal ilmu perbintangnan sebagai ilmu pentujuk arah.
    Masyarakat Indonesia telah mengenal peralatan rumah tangga dan peralatan bercocok tanam, masyarakat juga telah mengenal teknik pembuatan perahu bercadik.
    Teknik yang kuasai terutama dalam bidang pengecoran logam, antara lain sebagai berikut
      1. Cara Bilvave
         Pada awal pembuatanya dengan cara tahan liat yang dibakar dengan dua bagian yang digabungkan.
      2. Cara a cire perdue
         Mula-mula dibuat dulu model dari lilin, kemudian lilin dibalut dengan tanah liat, lalu dibakar lilin akan meleleh keluar dari lubang yangn sengaja dibuat.

Related Posts

0 Response to "Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia Sebelum Mengenal Tulisan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel