Kerajaan Hindu di Indonesia Beserta Sejarahnya
Perkembangan Kerjaan Bercorak Hindu
Sebelum pengaruh agama Hindu dan Buddha masuk ke Indonesia,
nmasyarakat masih menganut kepercayaan animism dan dinamisme. Animisme
merupakan sebuah kepercayaan terhadap roh nenek moyang. Adapun dinamisme
merupakan kepercayaan terhadąp benda-benda yang dianggap memiliki kekuatan
gaib.
Setelah agama Hindu mulai dikenal oleh masyarakat pribumi,
maka berkembanglah kerjaan-kerajaan yang bercorak Hindu. Adapu beberapa
kerajaan Hindu yang ada di Indonesia antara lain sebgai berikut.
Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai berdiri pada abad ke-4 atau sekitar tahun 400
M dan menjadi kerajaan Hindu tertua di indonesia. Kerajaan Kutai terletak di
tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Raja pertama Kerajaan Kutai adalah Kudungga.
Adapun raja yang paling terkenał karena kearifan dan kébijāKsanaannya serta mampu
membawa Kerajaan Kutai pada kehidupan yang aman dan tenteram adalah Mulawarman.
Peninggalan bersejarah Kerajaan Kutai antara lain tujuh buah
prasasti yang dipahat pada tiang batu yang disebut yupa. Yupa ditulis dengan
menggunakan hurut Pallawa dan bahasa Sanskerta. Yupa merupakan tiang batu
pengikat hewan kurban yang dipersembahkan kepada dewa.
Dari yupa dapat diketahui tentang masuknya pengaruh agama
Hindu di Nusantara serta tentang Raja Mulawarman yang baik budi sehingga rakyat
hidup sejahtera dan makmur. Prasasti ini dibuat untuk menghormati Raja
Mulawarman yang telah menghadiahkan 20.000 ekor sapi kepada brahmana.
Peninggalan sejarah Kerajaan Kutai yang lain berupa arca buius, dua belas arca
batu, dan kalung Cina yang terbuat dari emas.
Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara terletak di sekitar Bogor, Jawa Barat
dan menjadi kerajaan tertua di Pulau Jawa. Bukti keberadaan Kerajaan
Tarumanegara diketahui melalui beberapa prasasti peninggalan Kerajaan
Tarumanegara, seperti Prasasti Ciaruteun (terdapat jejak telapak kaki Purnawarman),
Prasasti Pasir Koleangkak, Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Tugu, Prasasti Pasir
Awi, Prasasti Muiara Cianten, dan Prasasti Cidanghiang.
Prasasti Kerajaan Tarumanegara ditulis dalam bahasar Sariskerta
dengan menggunakan huruf Pallawa. Selain ketujuh prasasti tersebut terdapat
pula peninggalan lain, yaitu berupa arca Wisnu Cibuayal dan arca Wisnu Candra
lI, arca Rajasi, serta irigasi dari Sungai Gomati.
Mata pencaharian penduduk Kerajaan Tarumanegara di bidang
pertanian, perikanan, dan perdagangan. Raja yang berhasil membawa Kerajaan
Tarumanegara pada kejayaan adalah Purnawarman.
Untuk meningkat kesejahteraan rakyatnya raja mulawarman
melakukan kebijak, antara lain sebagai berikut.
1. Membangun Sungai Gomati sepanjang 12km untuk keperluan
perairan dan mencegah banjir.
2. Mendukung usaha pertanian padi yang dilakukan oleh
masyarakat.
3. Memberikan hadia 1.000 lembu kepada para brahma sebagai
tanda keberhasilan Raja Purnawarman membangun sungai.
Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno (Mataram Hindu) berdiri pada tahun 732
M. Keberadaan Kerajaan Mataram Kuno diketahui dari Prasasti Canggal yang
ditemukan di daeran Carggal. yaitu sebelah barat Magelang, Jawa Tengah.
Tertulis dalam prasastil bahwa pada tahun 732 M Sanjaya mendirikan sebuah
lingga (lambang Syiwa) yang menandai berdirinya sebuah kerajaan di bukit daerah
Kuncarakunja. Raja Sanjaya beragama Hindu Syiwa dan bergelar Rakai Mataram Sang
Ratu Sanjaya. Raja Sanjaya kemudian diganti oleh Sri Maharaja Rakai
Panangkaran.
Berikut raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Mataram di Jawa Tengah.
1) Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya
2) Sri Matharaja Rakai Panangkaran
3) Sri Maharaja Rakai Panunggalan
4) Sri Maharaja Rakai Warak
5) Sri Maharaja Rakai Garung
6) Sri Maharaja Rakai Pikatan
7) Sri Maharaja Rakai Kayuwang
8) Sri Maharaja Rakai Watuhumalang
9) Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Baitung Dharmodya
Mahasambu
10) Daksa
11) Raja Tulodhong
12) Raja Wawa
Kerajaan Mataram Hindu mencapai puncak kejayaan pada masa
Balitung. Pada masa Balitung berhasil menaklukkan wilayah-wilayah di sebelah
timur Mataram Hindu., Hakyat yang beragama Hindu-Buddha saling menghargai.
Peninggalan sejarah Kerajaan Mataram Hindu yang Terkenal adalah Candi Prambanan
(Candi Rara Jonggrang) yang terletak di Prambanan, kabupaten Sleman,
Yogyakarta. Candi Prambanan menggambarkan tentang kehidupan alam semesta.
Komple Candi Prambanan bila dilihat secara mendatar terbagi
menjadi tiga bagian.
1. Halam pertama disebut pusat/jeroan.
2. Halaman kedua disebut tengahan.
3. Halamam ketiga disebut jaba.
Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri berada di Jawa Timur, tepatnya di tepi
Sungai Brantas. Ibu kota kerajaan Kediri adalah Daha. Puncak kejayaan Kerajaan
Kediri berlangsung pada masa pemerintahan Raja Jayabaya. Raja Jayabaya juga
dikenal karena ramalannya yang disebut Jangka Jayabaya. Oleh sebagian orang
diyakini ramalan tersebut memuat tentang masa depan bangsa indonesia. Secara
keseluruhan raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Kediri adalah
Bameswara (1117-1130 M), Jayabaya Kronsaryadipagandra (1181 M). dan Kertajaya
(1194-1222 M). 135-1157 M), Sarweswara (1159-1161 M), Aryeswara (1169-1174 M).
Peninggalan sejarah Kerajaan Kediri, antara lain Prasasti
Pandeglang, Prasasti Penumbangan, Prasasti Hantang, Prasasti Talan, Prasasti
Jepun, Prasasti Kahyunan, Prasasti Weleri, Prasasti Angin, dan Prasasti
Semanding. Adapun peninggalan sejarah Kerajaan Kediri dalam bentuk kitab antara
lain sebagai berikut.
- Kitab Smaradhahana ditulis oleh Empu Darmaja.
- Kitab Baratayudha ditulis oleh Empu Sedah dan Empu Panuluh..
- Kitab Hariwangsa dan Gatotkacasraya ditulis oleh Empu Panuluh.
- Kitab Sumanasantaka.
- Kitab Krinadwipayana ditulis oleh Empu Triguna.
- Kitab Arjunawiwaha ditulis oleh Empu Kanwa.
Raja terakhir yang memimpin Kerajaan Kediri adalah Raja
Kertajaya yang memerintah
hingga tahun 1222. Raja Kertajaya dikalahkan oleh Raja Ken
Arok dan kekalahan tersebut menanda berakhirnya kekuasaan Kediri.
Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222
setelah berhasil mengalahkan Raja Kertajaya (Kediri). Kerajaan ini terletak di
Tumapel, Malang, Jawa Timur. Ken Arok dinobatkan brahmana sebagai penjelmaan
dewa Wisnu. Penobatan tersebut menjadi bukti bahwa Singasarn adalah kerajaan
Hindu. Kisah Ken Arok tertulis dalam sebuah kitab bernama kitab Pararaton. Ken
Arok memerintah dari tahun 1222 M sampai tahun 1227 M.
Setelah Ken Arok meninggal, digantikan oleh Anusapati yang memerintah tahun
1227 M sampai 1248 M. Setelah itu, Anusapati digantikan oleh Panji Tohjaya.
Panji Tohjaya digantikan Ranggawuni yang memerintah tahun 1248-1268 M. Pada
masa pemerintahan Ranggamuni Kerajaan Singasari menjadi aman dan tenteram. Setelah
Ranggawuni Kerajaan Singasari diperintah oleh Kertanegara (1269 M-1292 M).
Raja Kertanegara berhasil membawa Kerajaan Singasari mencapai
puncak kejayaan dan wilayah kekuasaannya hampir mencapai seluruh wilayah
Nusantara. Raja Kertanegara bercita-cita mempersatukan Nusantara dengan jalan
sebagai berikut.
1) Membenahi tata pemerintahan.
2) Melakukan ekspedisi Pamalayu untuk memperluas pengaruh
Kerajaan Singasari.
3) Menjalin persahabatan dengan Kerajaan Campa
Pada masa pemerintahan Raja Kertanegara, Khubilai Khan (raja
dari Cina) menuntut agar Singasarimengakui kekuasaan Cina, Khubilai Khan
mengirim utusan ke Singasarn. Raja Kertanegara menolak tunduk pada Khubilai
Khan dan membuat utusan Khubilai Khan merasa dipermalukan. Keputusan Raja
Kertanegara tersebut membuat tersinggung Khubilai Khan dan akhimya Khubiai Khan
memerintahkan pasukannya untuk menyerbu Kerajaan Singasari. Namun, sebelum
pasukan Khubilai Khan tiba di Kerajaan Singasari, Raja Kertanegara meninggat.
Raja Kertanegara meninggal pada waktu Kerajaan Singasari diserang oleh Kerajaan
Kediri yang dipimpin oleh Jayakawang. Dengan meninggalnya Raja Kertanegara,
berakhirlah Kerajaan Singasari. Sebelum Rara Kertanegara meninggal, Kerajaan
Singasari telah berhasil menguasai Bali, Pahang (di Malaysiaj Kerajaan Melayu,
Kalinantan Barat, dan Maluku.
Berikut adalah peninggalan sejarah kerajaan Singasari.
- Candi Singasari (makam Kartanegara)
- Candi Kidal (makam Anusapati)
- Candi Jago (makam Wisnu Wardana)
- Candi Kangenan (makam Ken Arok)
- Candi Katang Lumbang (makam Tohjaya)
- Patunh Prajnaparamita (pereujudan ken dedes)
Kerajaan Pajajaran
Setelah runtuhnya Kerajaan Tanumanegara, di Jawa Barat tidak
menunjukkan adanya aktivitas sebuah kerajaan yang berdiri. Namun, setelah
ditemukan berita pendukung diketahui bahwa di Jawa Barat pernah berdiri sebuah kerajaan
yang bernama Pajajaran (tetapi tidak diketahui dengan pasti di mana pusat
pemerntahan Kerajaan Pajajaran). Raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Pajajaran,
antara lain Jayabhupati, Rakyang Niskala Wastu Kençana, Rakyang Dewa Niskala,
Sri Baduga, Hyang Wuni Sora, Ratu Saiman, dan Prabu Ratu Dewata.
Hasil karya sastra Kerajaan Pajajaran adalah kitab Carita
Parahyarngan yang berasal dari abad ke-16 dan kitab Siksakanda yang berasal
dari tahun 1518. Kitab Sksakanda berisi tentang sistem pemerintahan di Kerajaan
Pajajaran.
Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit terletak di selatan Sungai Brantas yang
berpusat di Trowulan, Mojokerto. Didinkan oleh Raden Wijaya tahun 1294 yang
bergelar Kertarajasa Jayawardhana. Puncak kejayaan Kerajaan Majapahit adalah
semasa Raja Hayarm Wuruk dan patihnya Gajah Mada. Hayam Wuruk artinya ayam muda
karena naik takhta pada waktu usianya masih muda (umur 16 tahun) dan bergelar
Rajasanegara.
Gajah Mada adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam
perkembangan Kerajaan Majapahit, ia memliki cita-cita ingin mempersatukan
wilayah Nusantara yang diucapkan dalam Sumpah Amukti Palapa. Gajah Mada
merupakan seseorang yang ahli hukum, dia menyusun kitab Kutara Manawa yang
berisi tentang tata pemerintahan dan perang. Gajah Mada wafat tahun 1364 M dan Hayam
Wuruk wafat pada tahun 1389 M.
Kerajaan Majapahit mendapat sebutan sebagai kerajaan maritim
dan agraris. Selain itu, disebut sebagai kerajaan Nusantara. Wilayah Kerajaan
Majapahit meliputi Nusantara ditambah Tumasik (Singapura) dan Semenanjung
Melayu. Setelah Hayam Wuruk dan Gajah Mada meningga, Kerajaan Majapahit
mengalami kemunduran. Penyebab kemurduran fersebut adalah adanya perang saudara
yang memperebutkan tahta kerajaan. Perang tersebut terkenal dengan sebutan
perang Paregreg. Perang Paregreg adalah perang saudara antara Wikrama Wardana
dan Bre Wirabumi yang terjadi pada tahun 1401-1406. Wikrama Wardana adalah
suami dari Kusumawardani, putri Hayam Wuruk, sedangkan Bre Wirabumi adalah
putra Hayam Wuruk dari seorang selir.
Peninggalan sejarah Kerajaan Majapahit berupa karya sastra
dan candi. Karya sastra peninggalan Kerajaan Majapahit, antara lain kitab
Negarakertagama karangan Ernpu Prapanca dan kitab Sutasoma karangan Empu
anular. Adapun candi yang ditinggalkan, antara lain Candi Panataran (Blitar),
Candi Sumberjati, Candi Sawentar, Candi Tikus di îrowulan, Candi Jabung, Candi
Tigawangi, dan Candi Surawana (Kediri).
0 Response to "Kerajaan Hindu di Indonesia Beserta Sejarahnya"
Post a Comment