Perlawanan Menentang Penjajahan Jepang
Assalamualaikum Wr.Wb
Salam Sejahtera
Ok lasung saja siapa sih yang igin mendapat nilai yang sempurna tentu saja semua menginginkanya tapi semua itu tidak didapat begitu saja bukan? semua butuh usaha dan proses yang panjang, kunci mendapat nilai yang sempurna dalah belajar dengan giat dan ulet, maka dari itu saya disini ingin sedikit membatu proses pembelajaran teman-teman semua dengan sedikit ilmu yang telah saya pelajari sebelumnya dijejajang sekolah.
Pada kesempatan kali saya akan membagikan ilmu sedikit yang telah saya pelajari disekolah semoga saja artikel kali benar-benar bermanfaat utuk teman-teman semua. Langsung saja disimak materinya:
Perlawanan Menentang Penjajahan Jepang
Penderitaan iahir dan batin yang dialami rakyat Indonesia
selama pendudukan Jepang di Indonesia menimbulkan rasa benci serta
pemberontakan di berbagai wilayah Indonesia. Berikut adalah bentuk pertawanan
dari bangsą Indonesia terhadap Jepang.
Perlawanan Rakyat Aceh di Cot Pleng Tahun 1942
Perlawanan ini dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil. Pertawanan
rakyat Aceh juga terjadi di Mereudu pada tahun 1944.
Perlawan di Lohbener, Jawa Barat
Peteni di LOhbener menolak memberikan hasil panen padi
kepada Jepang sehingga terjadilah peperangan terhadap Jepang.
Perlawanan Rakyat Pontianak, Kalimantan Barat Tahun 1944
Untuk mengenang jasa pejuang dan rakyat Pontianak yang
dibunu oeleh jepang dibangun sebuah monument yang diberi nama Monumen Mandor
(Pemakaman Mandor)
Perlawanan Rakyat Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat Tahun
1944
Perlawanan ini dipimpin oleh K.H. Zainal Mustafa.
Pemberontakan ini berawal dari penolakan K.H. Zainal Mustafa untuk melakukan
sekerei. Seikorei adalah upacara penghormatan kepada kaisar Jepang yang telah
dianggap dewa yaitu dengan cara membungkukkan badan ke arah timur laut atau
Tokyo. Menurut Zainal Mustafa, hal tersebut bertentangan dengan ajaran Islam.
K.H. Zainal Mustafa dan 17 orang pengikutrnya pada tanggal 25 Oktober 1944
dibunuh oleh Jepang, kemudian jenazah mereka dimakamkan di Ancol, Jakarta. Baru
pada tanggal 25 Agustus 1973 kerangka jenazah K.H. Zainal Mustafa dan
kawan-kawan dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Sukamanah, Tasikmalaya.
Perlawanan Peta di Blitar, Jawa Timur
Tentara Peta di Blitar memberontak di bawah pimpinan
Shodanco F.X. Supriyadi. Namun, Jepang dapat mematahkan pelawanan ini.
Supriyadi dan teman-temannya ditangkap oleh K.H. Zainal Mustafa tentara Jepang.
Pada tanggal 15 Maret 1945, perwira-perWira Peta yang memberontak diadili di
pengadilan militer Jepang di Jakarta. Dalam pengadilan itu, mereka dijatuhi
hukuman mati. Perwira-perira Peta yang dijatuhi hukuman mati antara lain
Muradi, dr. Ismail, Suparyono, Sunarto, Halim Mangkudijaya, dan Supriyadi.
Namun, Supriyadi menghilang dan tidak menghadiri persidangan.
Terimakasih buat teman-teman semua telah mengunjungi blog saya yang alakadarnya ini, semoga artikel-artikel yang saya buat ini bisa benar-benar bermanfaat untuk teman-teman semua, apabila banyak kekurangan didalamnya mohon dimaafkan.
Salam Sukses..!!
0 Response to "Perlawanan Menentang Penjajahan Jepang"
Post a Comment