Para Pejuang kemerdekaan di Aceh


Assalamualaikum Wr.Wb

Salam Sejahtera
Ok lasung saja siapa sih yang igin mendapat nilai yang sempurna tentu saja semua menginginkanya tapi semua itu tidak didapat begitu saja bukan? semua butuh usaha dan proses yang panjang, kunci mendapat nilai yang sempurna dalah belajar dengan giat dan ulet, maka dari itu saya disini ingin sedikit membatu proses pembelajaran teman-teman semua dengan sedikit ilmu yang telah saya pelajari sebelumnya dijejajang sekolah.
Pada kesempatan kali saya akan membagikan ilmu sedikit yang telah saya pelajari disekolah semoga saja artikel kali benar-benar bermanfaat utuk teman-teman semua. Langsung saja disimak materinya:




Para Pejuang kemerdekaan di Aceh

Pada tahun 1871 Belanda ingin memperluas wilayahnya ke daerah Sumatra. Berdasarkan Traktat Sumatra (persetujuan antara Inggris dan Belanda), Sumatra termasuk Aceh menjadi wilayah Belanda. Alasan Belanda ingin menguasai Aceh karena letak Aceh yang sangat strategis di jalur pelayaran Selat Malaka. Selain itu, Aceh juga merupakan pusat perdagangan yang menghubungkan India, Turki, dan Cina. Di bawah pimpinan Mayor Jenderal Kohler, pada tahun 1873 pasukan Belanda menggempur Aceh. Para pimpinan Aceh yang berjuang antara lain Panglima Polim, Teuku Cik Ditiro, Teuku lbrahim, Teuku Umar, Cut Nyak Dhien, dan lain-lain.

Para Pejuang kemerdekaan di Aceh


Untuk menaklukkan Aceh, Belanda memerlukan waktu 31 tahun. Rakyat Aceh memiliki semangat juang yang tinggi dan menganggap perang sebagai Perang Sabil karena membela negara. Orang yang gugur dalam perang dianggap mati sahid. Untuk mengalahkan Aceh, Belanda mengirimkan Dr. Snouck Hurgronje. Tujuan pengiriman Dr. Snouck Hurgronje adalah melakukan penelitian tentang adat istiadat dan kehidupan sosial budaya masyarakat Aceh. Penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan rakyat Aceh. Dari hasil penelitian Snouck tersebut dapat disimpulkan bahwa hubungan kaum bangsawan dan kaum ulama sangat erat. Belanda kemudian memecah belah hubungan antara kaum, ulama dan kaum bangsawan. Dengan siasat tersebut, para ulama dan tokoh masyarakat ditangkap Belanda (dipimpin oleh Van Heutz). Akhirnya, Aceh mengalami kekalahan dan Sultan Aceh, Muhammad Daud Syah terpaksa menandatangani Korte Verklaing (Plakat Pendek).

Berikut adalah isi Plakat Pendek.
  • Aceh mengakui kedaulatan Belanda atas daerah aceh
  • Rakyat aceh harus menaati peraturan Belanda
  • Aceh tiak boleh mengadakan perjanjian dengan Negara lain.



Terimakasih buat teman-teman semua telah mengunjungi blog saya yang alakadarnya ini, semoga artikel-artikel yang saya buat ini bisa benar-benar bermanfaat untuk teman-teman semua, apabila banyak kekurangan didalamnya mohon dimaafkan.
Salam Sukses..!!

0 Response to "Para Pejuang kemerdekaan di Aceh"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel