Faktor-faktor yang mempengaruhi proses interaksi

Assalamualaikum Wr.Wb
Salam Sejahtera
Ok lasung saja siapa sih yang igin mendapat nilai yang sempurna tentu saja semua menginginkanya tapi semua itu tidak didapat begitu saja bukan? semua butuh usaha dan proses yang panjang, kunci mendapat nilai yang sempurna dalah belajar dengan giat dan ulet, maka dari itu saya disini ingin sedikit membatu proses pembelajaran teman-teman semua dengan sedikit ilmu yang telah saya pelajari sebelumnya dijejajang sekolah.

Pada kesempatan kali saya akan membagikan ilmu sedikit yang telah saya pelajari disekolah semoga saja artikel kali benar-benar bermanfaat utuk teman-teman semua. Langsung saja disimak materinya:


Faktor-faktor yang mempengaruhi proses interaksi
Para pakar sosiologi menyatakan bahwa suatu proses interaksi sosiai yang berlangsung dapat beda-bedakan dari beberapa faktor yang mendasarinya, yaitu imitasi, sugest, identifikasi dan simpati Proses interaksi sial baru akan berlaku apabila melahirkan reaksi yang berbentuk empat hal tersebut. Faktor-faktor tersebut dapat bergerak sendiri-sendiri secara terpisah maupun dalam keadaan tergabung.

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses interaksi


Imitasi
Suatu interaksi sosial dapat terjadi karena seorang melakukan peniruan (initasi) terhadap perilaku orang lain. Hal ini terutama dapat dilihat ketika seorang anak masih kecil yang banyak meniru orang dewasa. Namun juga dapat terjadi, imitasi terjadi orang yang telah dewasa. Suatu imitasi akan bersifat positif jika yang dimitasi oleh seseorang itu misalnya berupa nilai norma, moral, sikap atau perilaku yang baik. Dengan melakukan imitasi tersebut seseorang atau Suatu kelompok terdorong untuk melaksanakan perbuatan-perbuatan yang baik. Namun imitasi juga dapat bersifat negatif jika ternyata yang dinmitasi atau ditiru adalah hal-hal yang tidak baik.

Sugesti
Dalam suatu interaksi sosial melalui imitasi orang yang satu mengikuti ses suatu di luar dirinya sedangkan dalam sugesti seseorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya yang kemudian
diterima orang lain. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sugesti adalah suatu proses dimana seseorang individu menerima suatu cara atau pedoman-pedoman tingkah lalku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu.
Suatu sugesti akan mudah terjadi dalam hal-hal berikut:
a Kemampuan berpikir seseorang terhambat
Misalnya karena kelelahan fisik, kelelahan berpikir, atau karena rangsangan-rangsangan emosional, sehingga seseorang akan mengambil alih pandangan-pandangan dari orang lain tanpa memberikan pertimbangan kritik teriebih dahulu. .

b. Keadan pikiran yang terpecah belah
Seseorang yang sedang bingung karena menghadapi an-kesulitan hidup yang kompleks, pikiran tepecah belah, sehingga seseorang akan lebih mudah tersugesti oleh orang lain yang mengetahui jalan keluarnya. Misalnya seseorang yang mengalami masalah keuangan keluarga, banyak hutang, akan mudah disugesti oleh lintah darat atau rentenir untuk meminjamkan uang darinya.


c. Otoritas
Sugesti akan mudah terjadi jka orang yang memberi sigesti atau pandangan adalah orang yang memiliki otoritas atau kewibawaan di bidangnya. Misalnya:para kiyai yang berwibawa akan mudah dikuti pandangannya oleh masyarakat sekitar dan santrinya. Begitu juga seorang yang ahli di bidangnya akan mudah diterima pandangannya jika ia berbicvara pada bidangnya tersebut.

d. Mayoritas
Seseorang seringkali cenderung untuk menerima ucapan atau pandangan orang atau pihak lain jika pandangan tersebut didukung oleh sebagian besar (mayoritas) golongan atau kelompoknya.

Identifikasi
ldentifikasi merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi identik (sama) denganorang lain secara tidak sacar atau sengaja, karena seseorang memerlukan contoh ideal di dalam kehidupanrya. Proses identifikasi berlangsung apabila seseorang yang beridentifikasi benar-benar orang yang menjadi idealnya. Segala sikap, pandangan maupur cara berperilaku seseorang itu sangat menjwai orang yang mengidentifikasi untuk dikutinya. Ikatan yang tejadi antara orang yang mengidentifkasi dan oreng yang beridentifikasi merupakan ikatan batin yang mendalam. Misalnya:

- Seorang anak mengidentifikasi dirinya dengan ayahnya, akan mengambil alih sikap, norma dan perilaku ayahnya untuk menjadi miliknya.

- Seorang remaja yang mengagumi seorang artis terkenal, maka ia ingin tampil sebagai artis yang dikaguminya tersebut.

Simpati
Simpati dapat dikatakan sebagai perasaan tertariknya orang satu dengan orang lain. Simpati timbul tidak atas dasar rasional, melainkan berdasarkan penilaian perasaan orang yang tiba-tiba merasa dirinya tertarik kepada orang lain. Pada simpati doronganutamanya adalah ingin mengerti dan bekerja sama dengan orang lain dan adanya saling pengertian. Misalnya kita ikut merasakan penderitaan orang terkena musibah kecelakaan sehingga kakinya patah.


Terimakasih buat teman-teman semua telah mengunjungi blog saya yang alakadarnya ini, semoga artikel-artikel yang saya buat ini bisa benar-benar bermanfaat untuk teman-teman semua, apabila banyak kekurangan didalamnya mohon dimaafkan.
Salam Sukses..!!

0 Response to "Faktor-faktor yang mempengaruhi proses interaksi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel