Pengertian Yaumul Hisab dan Yaumul Mizan

Yaumul Hisab dan Yaumul Mizan

Pengertian Yaumul Hisab dan Yaumul Mizan


Telah dijelaskan di depan bahwa manusia bearkumpul di mahsyar untuk menjalani hisab dan mizan perhitungan dan penimbangan) amalnya. Pada hari itu semua amal manusia yang baik dan buruk diperhitungkan kemudian ditimbang. Perhitungan di padang Mahsyar it manusia telah upa dengan amalnya ketika hidup di dunia, tetapi Allah mehcatat Manusia yang telah melupakan masing -masing amalannya itu akan terbelalak ketika mendapatkan buku catatan masing karena semua tercatat, tak ada yang tertinggal sedikit pun, Allah mengeluarkan tuduhan itu berdasarkan bukti -bukti dansaksi sebagai dasar perhitungan itu adalah laporandari para malaikat yang selalu tunduk dan patuh atas segala perintah-Nyadan selalu menjaga amanah.
Dalam hal ini Allah berfirman dalam Al-Quran surah Qafsebagai berikut:

مَا يَلفظ مِن قَوّل إلا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ


Artinya :"Tiada suatu ucapan purn yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang Selau hadir" (QS Qat/50:18) Setelah proses perhitungan semua amal manusia yang baik dan bunuh kemudian ditimbang. Catatan dalam buku itu sebagai dasar penimbangan. Penimbangan amal itu sangat adil, bagi yang berat timbangan amal kebailannya maka mereka termasuk orang-Orang yang beruntung. Allah swt berfirman dalam surah Al-AKraf7ayat 8 sebagai berikut.

والوزن يومي الْحَقُ فَمَن تَفَلَتْ  موزينه  فاوَلبَكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Artinya :"Timbangan pada hani itu ialah kebenaIran (keadlian), maka barang siana berat timbangan kebailannya, maka mereka itulah orang-orang yang beuntung" (QSAlArat7:8)

Dari keterangan-keterangan berdasar dalil-dalil di atas dapat disimpulkan bahwa perhitungan amal manusia pada yaumul-hisab dan yaumul mizan murni tanpa direkayasa.

Proses perjalanan hari kiamat hingga pengadilan akhir, kita mengimani adanya Syafa'at Udzma atau syafa'at agung yang khusus bagi rasulullah saw.. Ketika manusia dalam penderitaan dan kesusahan yang teramat berat pada hari kiamat, datanglah mereka kepada Nabi Adam, lalu kepada Nabi Nuh, lalu Nabi Ibrahim, lalu Nabi Musa, lalu Nabi Isa, terakhir kepada rasulullah saw.. Maka dengan ridha Allah swt. Rasulullah saw.memberikan syafa'at kepada umat mereka itu agar Allah memberi keputusan yang baik bagi mereka;

Kita juga mengimani adanya syafaat rasulullah saw ketika orang-orang mukmin masuk neraka kemudian akan dikeluarkan dari neraka itu. Syafa'at ini adalah bagi Nabi Muhammad saw., para nabi lainnya, para malaikat dan orangorang mukmin. Bagi mereka yang masuk neraka, tetapi bisa keluar dari neraka tanpa syafaat adalah merupakan karunia dan rahmat-Nya.

Sebagai seorang muslim, kita harus mengimani adanya haudh (telaga) bagi rasulullah saw. yang airnya lebih putih daripada susu, lebih manis daripada madu dan lebih harum daripada aroma kasturi. Panjang dan lebar telaga itu sejauh perjalanan sebulan. Bejana-bejana berjajar indah dan banyak bagai bintangbintang di langit. Kaum mukminin diperkenankan meminum airnya, setelah itu tidak akan merasa haus selamanya, meski hanya seteguk.

Kita mengimani bahwa di atas Neraka Jahanam terentang sebuah jembatan yang akan dilewati umat manusia untuk menentukan nasib sesuai dengan amal perbuatan mereka. Mereka yang melewati jembatan itu akan dibawa oleh amal mereka masing-masing. Ada yang kecepatannya seperti kilat, seperti angin, kemudian seperti burung terbang dan seperti orang yang berlari. Ketika itu, Nabi Muhammad saw. berdiri dengan risau di atas jembatan sambil berdoa: "Ya Allah! Selamatkanlah,selamatkanlah!" Suatu ketika lewatlah manusia yang sedikit lemah amal kebaikannya, sehingga untuk melewatinya harus dengan merangkak. Pada kanan kiri jembatan itu ada kait-kait yang menggelantung, agar mengait siapa saja yang diperintahkan untuk dikait. Di antara mereka ada selamat, meski tubuhnya terkoyak, tetapi adapula yang terlempar ke dalam neraka jahanam.

Hari akhir pasti benar, peristiwa dahsyat yang terjadi pasti benar. Kita tidak boleh menyangkal setiap informasi yang datang dari Al-Qur'an dan hadits beserta segala peristiwanya yang mengerikan.

0 Response to "Pengertian Yaumul Hisab dan Yaumul Mizan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel